17.10.16

Jelas Itu Mitos


Image result for myth
So, last week I had a philosophy course which was handled by Professor Marsigit. He is one of the most famous professor in my department.

Beliau berkata bahwa "jelas itu mitos". Jika kita menilik arti kata mitos di KBBI online, hasilnya adalah sebagai berikut:
mitos/mi·tos/ n 1 cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib;

Yang masih menjadi pertanyaan di kepala gue adalah, kenapa professor berkata bahwa jelas adalah mitos? Padahal mitos dalam arti bahasa adalah sesuatu yang berkaitan dengan kegaiban. Apakah jelas itu gaib?

Mungkin begini maksudnya,
Mitos hanyalah suatu kepercayaan yang timbul di masyarakat yang munculnya sejak zaman nenek moyang entah tahun berapa.Misal seperti "anak perempuan jangan suka duduk di muka pintu, karena nanti sulit mendapatkan jodoh"
Well... Mungkin untuk wanita yang sejak kecilnya hobi duduk di muka pintu dan hingga tua masih juga belum menikah, pada akhirnya ia mempercayai mitos tersebut. Mengapa? Ya karena ia mengalaminya, terlepas ia tak tahu apakah benar ia tidak juga menikah karena mitos tersebut berlaku untuknya, atau memang karena takdir Tuhan. Maka mitos itu menjadi jelas. Tapi untuk wanita yang dulunya kerap duduk di muka pintu tetapi cepat menemukan jodoh/pasangannya, tentu mitos itu tidak berlaku, and it is still a myth. Maka untuknya, mitos adalah ketidakjelasan.

Sebenarnya orang zaman dulu menciptakan mitos-mitos tujuannya adalah untuk mencegah anak-cucunya melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma masyarakat atau norma agama yang ada. Kalau dipikir secara logis, duduk di muka pintu tentu saja tidak sopan, karena menghalangi orang yang ingin keluar atau masuk lewat pintu tersebut. Terlebih kalau anak perempuan yang duduk di muka pintu. Karena sejatinya perempuan haruslah menjaga dirinya lebih baik daripada laki-laki. Karena itulah nenek moyang menciptakan mitos tersebut.

Now, let's play it contradictively.
Tadi kita mencapai kesimpulan: mitos adalah ketidakjelasan
Lalu apakah berlaku bahwa jelas adalah mitos?

Sebenarnya tidak ada yang jelas di dunia ini. Apa yang terjadi satu, lima, atau dua puluh detik dari sekarang di garis hidup seseorang, tidak ada yang tahu. Apa yang akan terjadi pada tanggal yang sama seperti hari ini dua tahun yang akan datang, tidak ada yang tahu. Tentu ada yang tahu, sebenarnya, yaitu Tuhan.
Sekali lagi, tidak ada yang jelas di dunia ini. Apakah 1+1 jelas sama dengan 2? Tidak. 1+1 jelas sama dengan 2 jika kita berbicara dalam konteks bilangan basis 10. Pada sistem bilangan basis 2 (biner), 1+1 sama dengan 0. Maka 1+1 bukan kejelasan, ia hanyalah kesepakatan antara ahli-ahli matematika zaman dulu. Apakah jelas jika seseorang lolos ujian tertulis CPNS ia akan menjadi PNS? Tidak. Bisa jadi ia memenangkan beasiswa kuliah di luar negeri, kemudian meninggalkan hasil tes CPNS tersebut. Apakah jelas jika kamu mengutarakan cinta kepada seseorang, menjamin bahwa kalian akan berpacaran? Ya belum tentu lah.

Itulah kejelasan. Ia menjadi semakin tidak jelas jika kita semakin mempertanyakannya. Lalu lama-kelamaan ia menjadi mitos semata. Hal yang belum tentu ada, belum tentu terjadi, dan belum tentu diimani/dipercayai.

Kemudian gue mulai memahami makna kejelasan itu. Jadi, saat seseorang meminta kejelasan semacam "Sebenarnya hubungan kita ini arahnya kemana sih? Tolong beri saya kejelasan." Maka sebenarnya ia hanya meminta mitos. Hal yang belum tentu ada, belum tentu terjadi, dan belum tentu diimani.

Maka kunci untuk mengatasi segala ketidakjelasan yang terjadi di hidup adalah dengan percaya. Bukan percaya pada kejelasan atau percaya pada mitos, tetapi percaya akan campur tangan Tuhan. Dan bahwa ketika Tuhan berkehendak, maka semesta akan berkonspirasi untuk mewujudkannya.

0 komentar:

Posting Komentar